Seorang Gadis dan Gitarnya (Part. 1) - by desong

Cinta, seorang gadis cilik berumur 6 tahun yang tinggal di sebuah panti asuhan di Samarinda. Cinta telah tinggal di panti asuhan itu sejak masih berumur 2 bulan. Cinta ditemukan oleh Bu Rasyid, kepala panti saat malam hari di sebuah tempat sampah di kawasan Gor Segiri dalam sebuah kardus bersama peralatan-peralatan bayi dan sebuah kotak musik berbentuk gitar dan sebuah kalung berukirkan nama “Cinta” di leher mungilnya. Suara tangisan Cinta yang begitu kencang dan seperti memohon pertolongan membuat Bu Rasyid tergerak untuk menuju ke tempat sampah saat berada di sekitar situ. Tidak tega untuk membiarkan Cinta terus berada di sana karena hujan sedang turun dengan derasnya Bu Rasyid pun berupaya untuk mencari tahu identitas ibu kandung Cinta agar bisa mengembalikannya ke pangkuan ibunya. Bu Rasyid telah membawa Cinta ke kantor kepolisian agar ia bisa mendapat bantuan. Tapi, nihil. Upayanya tidak berhasil. Ia tidak dapat menemukan identitas ibu kandung Cinta.

Naluri keibuannya pun membawa Cinta tinggal di panti asuhan “Kasih Ibu” yang dia pimpin sampai umur Cinta 6 tahun. Cinta kecil sangat gemar menyanyi. Cinta selalu menyanyi setiap saat. Suara merdunya selalu menghibur para penghuni panti asuhan. Cinta tidak pernah ragu untuk melantunkan sebuah lagu apabila diminta. Bibir kecil nan imutnya selalu bergerak lucu saat dia melantunkan nada demi nada pada sebuah lagu yang membuat gemas siapa saja yang menyimaknya menyanyi. Bu Rasyid sangat bangga memiliki anak asuh yang pandai menyanyi seperti Cinta. Dalam setiap acara internal yang diadakan di panti asuhan Kasih Ibu, Cinta selalu menjadi pengisi acara dan menyanyi. Sampai pada saat acara perayaan Hari Ibu yang diadakan di panti asuhan yang mengundang sejumlah pejabat-pejabat tinggi Dinas Sosial Kalimantan Timur, Cinta pun menjadi pengisi acara utama.

***

Cinta sedang mengamati ruang kesenian panti yang biasa ia gunakan untuk bermain musik dan menyanyi. Ia amat terpana dengan tampilan ruang kesenian yang disulap begitu indah dengan sebuah panggung di sudut ruangan dan lampu-lampu panggung bewarna-warni yang tergantung di atasnya. Dilihatnya pula kakak-kakak seniornya sedang berlatih memainkan musik dan menyanyi untuk acara Hari Ibu nanti malam.

(bersambung.......)